SALAM SAYA

Foto saya
Pati, Jawa Tengah, Indonesia
Buat teman-teman dari Pendidikan Geografi FKIP UNS Angkatan 1984. Saya harap sillaturrohmi tetap terjaga. Saudara-saudara kami di LBD Sinar Putih, ini merupakan media Sillaturrohmi untuk menggapai Ridlo Allah. Kontak saya di : Hp. 0823 3050 8511 0899 555 2300 Tweeter @ZaeniAkhmad Email zengeosp@yahoo.com

Lithosfer

LITHOSTER
Penulis : Drs. Sutama
Penyunting Materi : Drs. Eko Triraharjo, M.Pd.
Penyunting Media : Drs. Waldopo, M.Pd.
Mata Pelajaran : Geografi
K e l a s : X (Sepuluh)
Nomor Modul : Geo.X.04
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Kegiatan Belajar 1: STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI (LITHOSFER)
DAN BENTUK MUKA BUMI ........................................... 5
Petunjuk .......................................................................... 5
Uraian Materi .................................................................. 5
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer) .......................... 5
TUGAS 1.......................................................................... 18
Kegiatan Belajar 2: PERUBAHAN BENTANG ALAM DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN .............................................. 19
Petunjuk .......................................................................... 19
Uraian Materi .................................................................. 19
A. Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan dan
Proses Pengendapan................................................. 19
B. Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan
(sedimentasi) ........................................................... 27
C. Dampak Perubahan Lithosfer Terhadap
Kehidupan ................................................................ 30
TUGAS 2 ......................................................................... 33
PENUTUP ........................................................................................................ 35
KUNCI TUGAS ................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 37
PENDAHULUAN
Saya ucapkan “selamat“ kepada anda karena telah berhasil menyelesaikan modul
sebelum ini dengan baik. Harapan saya semoga anda juga sukses dalam mempelajari
modul ini. Modul yang anda pelajari ini berjudul “LITHOSFER’’.
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memprediksi dinamika
perubahan LITHOSPER dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi ini.
Materi pokok yang akan dibahas dalam modul ini adalah stuktur lapisan kulit bumi
(LITHOSFER), bentuk bentuk muka bumi, perubahan bentang alam dan dampaknya
terhadap kehidupan.
Untuk membahas materi pelajaran dalam modul ini dibagi menjadi dua kegiatan.
Kegiatan belajar 1 membahas tentang struktur lapisan kulit bumi (LITHOSFER) dan
bentuk muka bumi, kegiatan belajar 2 membahas tentang perubahan bentang alam
dan dampaknya terhadap kehidupan.
Modul ini harus anda selesaikan dalam waktu 6 jam pelajaran (6 x 45 menit), termasuk
penyelesaian latihan dan tugas-tugasnya.
Agar anda dapat memahami isi modul ini dengan baik, terlebih dahulu pahamilah
kompetisi dasar maupun indicator sebelum anda mempelajari uraian materinya.
Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami sebagai bahan diskusi dengan
teman ataupun guru anda.
Kerjakan semua latihan dan tugas-tugas yang ada,namun jangan melihat kunci tugas
terlebih dahulu. hal ini dimaksudkan agar anda dapat menilai penguasaan terhadap
materi pelajaran yang telah anda pelajari.
Untuk menambah wawasan diharapkan anda juga membaca buku-buku bacaan
lain yang ada kaitannya dengan materi yang dibahas dalam modul ini.
Mengingat waktu yang terbatas, segera gunakan waktu anda untuk belajar sebaik
mungkin.
‘’Selamat belajar, Semoga berhasil’

5
STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI (LITHOSFER)
DAN BENTUK MUKA BUMI
Setelah selesai mempelajari kegiatan 1, Anda diharapkan dapat:
1. mengidentifikasikan struktur lapisan kulit bumi; dan
2. menciptakan macam-macam bentuk muka bumi sebagai akibat proses
vulkanisme dan diatropisme.
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari
bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan
lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras
saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah
liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal
dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan
ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan
ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua.
Kegiatan Belajar 1
6
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran
rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit
di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian
bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di
laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan
batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari
batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati
dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2
dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada
lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat
elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
Gambar 04.01 Penampanmg bumi.
1. Batuan pembentuk lithosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Litosfer
Calcosfer
Nife Barisfer
Samudera
atlantik
Amerika
Selatan
Samudera
Sial
Sial Litosfer
Litosfer
Sima
Litosfer
Calcosfer
Barisfer
Calcosfer
Nife
3.470 Km
1.700 Km
1.200 Km
1.000 Km
7
Semua batuan pada mulanya dari magma
Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi.
Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah
mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian
menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun
lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas
tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan
ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut
batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat
berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan
atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu
granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui
ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan
menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
Gambar 04.02 jenis jenis batuan beku
8
b. Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik,
sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran
hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir.
Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu
kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan
dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.
Gambar 04 03 jenis jenis batuan sedimen
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk.
Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa
menjadi kuarsit.
Gambar 04.04. jenis jenis batuan metamorf
2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap
kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.
Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan
tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.
Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang
sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang
berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas,
batu bara, besi, nikel dan timah.
9
Melihat manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita
selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
LATIHAN
Amatilah batu-batuan yang ada di sekitar tempat tinggal anda,
selanjutnya tentukan nama dan jenis batuan yang anda amati
tersebut.Kerjakan tugas ini secara berkelompok, hasil tugas serahkan
pada guru anda.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena
adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri.
Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga
dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal
dari dalam bumi disebut endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut
tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan
bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan
tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi
(pengikisan).
1. Gejala vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma
dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta
sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan
oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di
dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng
kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang
menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya
sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan
penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi
magma. Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah
memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!
10
1.1 Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara
lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi
magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup
diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan
batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling
atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup
dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan
kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
1.2 Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar
Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila
tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi
magma dapat di bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
berbentukKerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang
permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi
karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi,
sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar 04.05. Intrusi magma.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng
dan puncak.
G. Berapi
Lava
Batuan Magma
Sill
Lakkolit
Sill
Batuan Metamorf
Sill
Batolit
Dapur Magma
Batuan Sedimen
Diatrema
11
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan
pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen.
Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih
mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a) Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapai
kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan
kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis
lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato.
Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara
dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
Gambar 04 .06 Gunung api strato (kerucut)
b) Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar
seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung
berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang
besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki
corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya
Klakah.
Gambar 04.07 gunung api maar.
12
c) Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api
perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api
perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah
hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat
landai.
Gambar 04.08 Gunung api perisai
Gambar 04.09 Penampang gunung Api
Gambar 04.10 tipe letusan gunung berapi
Aliran lava
yang lama
Aliran
lahar
Celah samping
Timbunan tufa
Aliran
celah
Ambang
Saluran
Persediaan
Magma
LAVA DAYA PEMBANGUN
Cair Encer
Cair Kental
Kental
Tekanan Gas
Kedalaman dapur
magma
Tipe Hawai Tipe Stromboll
Tipe Perret
Tipe Vulkano lemah
Tipe Merapi Tipe St. Vincent Tipe Pelee
Vesuvius 1906
Krakatau 1883
Merapi
1920 - 1930
St. Vincent
1902 - 1919
Pelee
1902- 1903
Rendah
Sangat dalam
Sedang
Dangkal
Tinggi
Dalam
Sangat tinggi
Sangat dalam
13
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).
Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh
karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma
yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material
yang digunakan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1) Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2) Lava dan lahar, berupa material cair.
3) Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri cirri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air mejadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran
(gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke
permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan
gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat,
tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat
dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. material vulkanik
yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara
lain:
1) terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.
2) Sumber air panas atau geiser.
Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat
mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping
berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia.
bahkan dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah
gunung berapi.
Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat
menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau
yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan
bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar,
cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di
Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores.
14
Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan
kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah
vulkanisme berlangsung antara lain:
1) objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas
yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu
di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden
di jawa tengah)
2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda,
karena:
1) gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan
dan mengotori sarana yang ada.
2. Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan
gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan.
Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga
tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal.
Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi
gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan
retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi
daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
a). Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar
dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan
lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini
yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan
aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan
geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
menggantung, isoklin dan kelopak.
15
Perhatikan gambar:
Gambar 04.11.
Sinklinal dan Antiklinal
Pehatikan gambar!
Gambar 04.12 Bentuk-bentuk lipatan
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung
b. lipatan miring e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan
berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi
yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah
naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun,
terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
Perhatikan gambar!
Gambar 04.13 Groben dan Horst
Kompresi
Antiklinal
Sinklinal
Kompresi
a b c
d e f
Graben Horst
16
Gambar 04.14 Arah tekanan pada proses patahan.
Gambar 04.15 Macam macam bentuk patahan.
b). Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi
seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat
dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi
dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.) Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan
seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di
kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda.
Tenaga
tarikan
tangensial
Tenaga
tarikan
tangensial
Turun (merosot)
Horst
Slenk
Kedudukan
asal
Horst
Horst Graben Menuju suatu pusat
Memusat Menyebar Fleksur
Dekstral Sinistral
Block Mountain
17
2.) Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolaholah
permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun.
Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado. Supaya lebih jelas, lihatlah
gambar di bawah ini.
Gambar 04.16 Gerak epirogenetik positip dan negatif.
LATIHAN
Amatilah wilayah di sekitar anda ! sebutkan bentuk bentangan yang
ada! buatlah analisa penyebab terjadinya, harap anda bedakan
antara penyebab dari tenaga endogen maupun Eksogen! Kerjakan
latihan ini secara berkelompok. Hasil analisa ini harap di serahkan
ke guru.
DARAT DARAT
DARAT DARAT
LAUT LAUT LAUT LAUT
Permukaan laut
seolah-olah naik
Permukaan laut
seolah-olah turun
18
TUGAS 1
Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan susunan lapian bumi
2. Apakah sial itu
3. Sebutkan tiga jenis batuan lithosfer
4. Apakah arti intrusi magma dan ekstrusi magma
5. Apakah tektonisme itu.
19
PERUBAHAN BENTANG ALAM DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Setelah selesai mempelajari kegiatan 2 anda diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi ciri bentang alam akibat proses pengikisan
2. mengidentifikasi dampak perubahan lithosfer terhadap kehidupan.
A. Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan dan Proses
Pengendapan
Pada kegiatan 1, Anda telah mempelajari tenaga endogen yang
bersifat membangun dan berasal dari dalam bumi. Pada kegiatan ini
akan dibahas tentang tenaga eksogen.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak
berupa air, gletser maupun sinar matahari.
Pengrusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan,
pengikisan (erosi) dan pengendapan.
Dalam modul ini akan dibahas satu persatu.
1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh
tenaga eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung unsur
unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu
dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter,
sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fiik atau mekanik
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
Penjelasan ketiga jenis tersebut adalah:
a. Pelapukan fisik dan mekanik.
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk
maupun ukuranya.
Kegiatan Belajar 2
20
Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan
ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara
mekanik.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau
beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat
mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas.
Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi
dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus
dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
Perhatikan gambar !
Gambar 04.17 Proses pelapukan mekanik
2. Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang.
Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan
menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di
daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
3. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya
menguapdan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam
sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama
batuan karang di daerah pantai.
A. Batuan mengalami pemanasan
dari matahari dan batuan
mengembang
B. Pada malam hari suhu udara
rendah dan batuan mengerut
C. Mengembang dan mengerut
secara silih berganti
menyebabkan batuan retak
D. Setelah sekian waktu batuan
akan menjadi pecah
21
Gambar 04.18 salah satu bentuk bumi yang
mengalami proses pelapukan mekanik.
b. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan
manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing
tanah, serangga.
Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang
dibuat oleh binatang.
Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat
mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar
tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.
Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar
serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak
batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga
berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon,
pembangunan maupun penambangan.
c. Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang
umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi
pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan
batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat
asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi.
Hal ini karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang
memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
22
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat
terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat
hampir di semua bagian pegununga kapur di jawa bagian selatan,
yaitu di pegunungan seribu.
b. Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan
akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang,
karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan
terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap
gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.
Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua.
Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di
Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Perhatikan gambar!
Gambar 04. 19
Stalaktit yang di atas dan
stalakmit yang di bawah.
Sampai di sini dapatkah anda pahami?
Baik, Pembahasan selanjutnya adalah akibat yang ditimbulkan dari proses
pengikisan dan pengendapan.
Anda mungkin berpikir bahwa jurang dan juga sungai yang berkelok kelok
telah terjadi sejak awal padahal jurang tejadi karena adanya proses
pengikisan, sedangkan sungai yang berkelok kelok selain disebabkan karena
pengikisan, juga merupakan hasil pengendapan oleh tenaga air.
23
2. Bentangan alam akibat pengikisan.
Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang di
laluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin
besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) Lahan
juga besar. Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai
dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air oleh tanah atau
batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan
oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan
terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan air terjun.
a. Lembah
Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai vepat maka akan terjadi
pengikisan di dasar sungai capat maka akan terjadi pengikisan di dasar
sungai atau sering di sebut erosi vertical. Apabila aliran aliran air yang
cepat terjadi di tepi sungai maka akan manyebabkan terjadinya pengikisan
ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi vertical, sungai
semakin lama semakin dalam, sedang erosi ke samping menyebabkan
sungai samakin lebar. Erosi vertical membentuk huruf v. Contoh lembah
aria, Ngarai sianak serta Grand di Amerika Serikat.
Perhatikan gambar!
Gambar 04.20 lembah berbentuk v.
b. Jurang
Perhatikan anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit.
Bentang alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan
terjadi pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri
sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus
berlangsung. Oleh karena itu erosi vertical berlangsung lebih cepat
dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring
atau cenderung vertical dan dasar sungai dalam.bahan yang resisten
adalah batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.
24
Perhatikan gambar
Gambar 04.21
Jurang akibat dari pengikisan.
c. Aliran deras
Kadang kala kita temui sungai yang pada beberapa bagianya sangat
deras, sedangkan bagian yang lain tidak deras. Aliran air sungai yang
deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang selang- seling antara batuan
yang resisten dan batuan yang tidak resisten pada dasar sungai. Saat air
melewati batuan yang resisten, air akan sulit melakukan pengikisan,
akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada saat air melewati batuan
yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk seperti air terjun
pendek yang aliranya deras.
Bentang alam seperti ini disebut rapit atau aliran deras.
Gambar 04 22
Proses terbentuknya aliran
deras. (rapid)
Gambar 04. 23
Aliran deras
Sungai
Batuan
tidak
resisten Batuan
resisten
Batuan
tidak
resisten Batuan
resisten Batuan
tidak
resisten
Aliran
deras
25
d. Air terjun
Air terjun terbentuk pada sungai yang jenis batuan di dasar sungai ada
yang resisten yang tidak resisten.Proses yang terjadi hampir sama dengan
aliran deras.
Hanya saja, pengikisan air mengakibatkan perbedaan air yang cukup
besar antara batuan resisten dan batuan tidak resisten. Akibatnya, air
jatuh dari ketinggian membentuk air terjun. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar 04. 24
Proses terbentuknya
air terjun
3. Pengikisan (erosi) oleh air laut
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang
laut yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai. Bentang
alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch
(takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong
gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang
melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan
di pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang
semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus
menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut
playform. Lihatlah gambar di bawah ini!
Perhatikan gambar!
Gambar 04.25 Proses
terbentuknya dinding
terjal (a) dan
Panggung pantai (b)
Sungai
Batuan
tidak
resisten
Batuan
tidak
resisten
Batuan resisten
Batuan resisten
Batuan
tidak
resisten
Batuan
tidak
resisten
Air
terjun
Daratan
Sedimen Laut
Pasang tinggi
Pasang rendah
Cliff
Wave cut
plaform
Daratan
Sedimen Laut
Pasang tinggi
Pasang rendah
Atap gua
Cliff runtuh
Daratan
Notch
Pasang tinggi
Pasang rendah
Laut
Daratan
Gua Laut
Sedimen
Pasang tinggi
Pasang rendah
A. Gelombang mengikis batuan
hingga membentuk notch
B. Notch terkikis hingga membentuk
gua
(a) (b)
26
Selanjutnya bagaimana tanjung dan teluk dibentuk?
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut
yang menjorok ke arah daratan.
Pantai memiliki jenis batuan yang berselang seling antara batuan resisten
dan tidak resisten. Pada batuan yang tidak resisten akan dengan mudah
tererosi, sedangkan batuan yang resisten sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada
batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk yang menjorok ke daratan
pada batuan yang resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.
Perhatikan gambar!
Gambar 04.26 Proses terbentuknya teluk dan tanjung.
1. Erosi oleh es/gletser
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser
(lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang
memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser
yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal.
Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord,
yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.
2. Erosi oleh angin
Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang
beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya
maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya,
Tanah Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang memiliki tebal 600 m.
LATIHAN
Amatilah daerah di sekitar anda! Selanjutnya sebutkan jenis jenis erosi
beserta bentang alamnya yang terjadi akibat proses eosi tersebut!
Laporkan hasil tugas kepada guru anda!
Gelombang Gelombang
Laut Laut
Batuan tidak
resisten
Batuan resisten
Batuan tidak
resisten
Batuan resisten
Batuan tidak
resisten
Tanjung
Teluk
Tanjung
Teluk
27
B. Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan
oleh Air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.
Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan
akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan
tempat lain akan berbeda. Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat
proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.
1) Pengendapan oleh air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam
dan delta.
a) Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena
adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari
sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang
terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan
mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu
belum terjadi pengendapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat
dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik
bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat
akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban
alirannya akan terjadi pengendapan.
Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk
meander.
Gambar 04.27 Pproses terjadinya meander
Tebing
sungai
Pengikisan
Pengendapan
28
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan
dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang
terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
b. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka
kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan
sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat
dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama ,
akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen
membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati
muaranya dan membentuk delta.
Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang
dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau.
Kedua, arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai
harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas,
dan Kali Brantas.
c. Dataran banjir dan tanggul alam
Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya
terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut,
bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi
sungai. Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya
material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya
tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk.
Bentang alam itu disebut tanggul alam.
Gambar 04. 28 Terjadinya dataran banjir dan tanggul alam.
2) Pengendapan oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.
Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, dan
penghalang pantai.
Dataran banjir
Tanggul Alam
29
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri
dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi
tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi
perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material
ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi
pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material
yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu Disebut spit.
Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang
spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier
beach).
Perhatikan gambar!
Gambar 04. 29
Terbentuknya spit
Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung
dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
Perhatikan gambar!
Gambar 04 30
Tombolo
30
3) Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang
alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).
Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir
terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang
kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan
Pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir
yang disebut gumuk pasir.
Perhatikan gambar!
Gambar 04. 31
Gumuk pasir
4) Pengendapan oleh gletser.
Ssedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang
alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula
berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh
gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan
juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang
semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
C. Dampak Perubahan Lithosfer Terhadap Kehidupan
Perubahan lithosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang mengarah
kepada kerusakan di muka bumi yang dinamakan juga sebagai
degradasi.Degradasi di sini artinya penurunan kwalitas maupun perusakan lahan.
Penebangan hutan yang semena - mena penyebab utama degradasi lahan. Selain
itu tidak terkendali dan tidak terencananya penebangan hutan secara baik
merupakan bahaya Ekologis yang paling besar.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:
- Erosi
- Pestisida
- bahan radio aktif
- pupuk kimia
31
- deterjen
- sampah organic (terutama dari derah perkotaan )
- wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan) dan
penyebaran organisma yang menyebabkan infeksi,
- limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.
Dampak erosi yaitu:
Erosi mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua
menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.Erosi tanah
dapat terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup lahan
yang kurang, Kemiringan lereng, dan tata guna lahan yang kurang tepat.
Pendangkalan sungai untuk mengalirkan air juga berkurang dan menyebabkan
bahaya banjir. Pendangkalan saluran pengairan mengakibatkan naiknya ...,
mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat aliran irigasi.
Kerusakan sumber daya air selain banjir dan erosi adalah kekeringan dan
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kerusakan
sumber daya tanah dan air merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini karena sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai peranan yang sangat
penting Sebagai sumber unsur bagi tumbuhan dan sebagai media akar tumbuhan
berjangkar dan tempat air tanah tersimpan.
Gambar 04.32 Kerusakan hutan
dapat mengakibatkan tanah
longsor.
Masalah tanah dan air merupakan salah satu masalah yang kini menonjol di
Daerah Aliran Sungai DAS, yang diorientasikan kepada segi- segi pemgawetan
tanah dan air dengan titik berat kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat
harus dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat.
Dampak degradasi lahan terhadap lingkungan
Degradasi lahan dapat terjadi di lingkungan kota maupun pedesaan.
a. Kerusakan Lingkungan Kota
Migrasi penduduk merupakan salah satu mekanisme untuk menjaga agar
kepadatan penduduk tidak melampaui daya dukung lingkungan. Salah satu
migrasi yang banyak terjadi aalah migrasi dari desa ke kotayang disebut
urbanisasi. Proses urbanisasi itu umumnya makin kuat seiring dengan makin
meningkatkan fasilitas suatu kota.
32
Kebiasaan yang membuang sampah di mana dilakukan di kota. Di kota tidak
ada daur ulang sampah padahal pelayanan sanitasi di kata bertambah dan
bahkan menurun. Penurunan fungsi sanitasi dan tidak tersedianya airminum
yang bersih mengakibatkan terjadinya ledakan penyakit kolera secara berkala.
Bentuk kerusakan lingkungan kota yang lain adalah terjadinya banjir, kenaikan
jumlah Penduduk dan kesadaran lingkungan. Hal ini mengakibatkan
permukaan tanah yang kedap terhadap air bertambah. Sehingga sedikit air
hujan yang dapat meresap ke dalam tanah.
Di samping kerusakan sosial budaya, orang desa yang bermigrasi ke kota
banyak yang mempunyai pendidikan yang rendah dan tidak terampil. Oleh
sebab itu, mereka kesukaran mendapatkan pekerjaan yang layak.
b. Kerusakan Lingkungan Desa
Usaha untuk menaikan daya dukung lingkungan dengan menambah luas
lahan yang digunakan untuk pertanian merupakan reaksi terhadap kenaikan
kepadatan penduduk. Reaksi tersebut merupakan kekuatan yang disebut
tekanan penduduk.
Tekanan penduduk terhadap lahan semakin diperbesar oleh bertambah
sempitnya lahan pertanian karena digunakan untuk kepentingan lain, misalnya
permukiman, jalan, dan pabrik. Kerusakan hutan membawa banyak akibat.
Hutan mempunyai fungsi perlindungan terhadap tanah.Tetesan air hujan
dengan energinya memukul permukaan tanah mengakibatkan
mengelupasnya butir-butir tanah. Proses ini disebut dengan erosi percikan
(splash erosion).
LATIHAN
Amatilah lingkungan anda, adakah kerusakan yang terjadi? Bila ada
jelaskan faktor penyebabnya serta apa dampak dari kerusakan
tersebut? Hasil pengamatan di serahkan kepada guru Anda!
Sampai di sini anda telah selesai mempelajari kegiatan 2. Segera kerjakan
tugas 2!
33
TUGAS 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan tiga jenis pelapukan!
2. mengapa terjadi lembah?
3. jelasnya syarat terjadinya delta!
4. Kegiatan apakah yang paling banyak menimbulkan degradasi lahan, berikan
alasannya.
5. Sebutkan bentangan alam dampak pengikisan oleh air sungai!
34
35
PENUTUP
Selamat! Anda telah selesai mempelajari seluruh materi pelajaran dalam modul ini.
Untuk memandu kembali ingatan anda terhadap materi pelajaran sebagai persiapan
menghadapi tes akhir modul, pahamilah kesimpulan berikut ini:
1. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi yang sangat luar.
2. Bumi terdiri dari lapisan: Barisfer, Lapisaan pengantaran dan Lithosfer
3. Lithosfer terbentuk dari batuan beku, sedimen dan metamorf.
4. Gejala vulkanisme adalah gejala dan peristiwa yang berhubungan dengan naiknya
magma dari perut bumi.
5. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak
6. Perusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan
dan pengendapan.
Sampai di sini Anda telah memahami pelajaran di modul ini!
Bila sudah, segera temui guru anda untuk diadakan tes akhir modul. Ingat ! agar
anda di perbolehkan mempelajari modul berikutnya, nilai tes akhir modul minimal
7,0 (Tujuh koma nol)
36
KUNCI TUGAS
TUGAS 1
1. a. Barisfer
b. Lapisan pengantara
c. Lithosfer
2. Sial adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium.
3. a. batuan beku
b. batuan sedimen
c. batuan metamorf
4. Intrusi yaitu peristiwa menyusupnya magma diantara lapisan batu - batuan tetapi
tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Ekstrusi magma yaitu peristiwa penyusupan magma hingga keluar permukaan
bumi dan membentuk gunung api.
5. Tektonisme yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar mapun vertical
TUGAS 2
1. a. pelapukan fisik atau mekanik
b. pelapukan organis
c. pelapukan kimiawi
2. Karena adanya erosi vertical dan erosi ke samping.
Erosi vertical mengikis dasar sungai sehingga sungai makin dalam dan erosi ke
samping menyebabkan sungai makin lebar.
3. a. sedimenyang dibawa oleh sungai harus banyak.
b. Arus pasang di sepanjang pantai harus kuat
c. pantai harus dangkal
4. Penyebabnya penebangan hutan yang semena - mena sebab hutan berfungsi
sebagai penyeimbang ekosistem di muka bumi.
5. a. Lembah
b. jurang
c. Aliran deras
d. Air terjun
37
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad yani dkk, Geografi Untuk SMA Kelas 1 Bandung : Grafindo Media
Pratama, 2004
Asep Soedjoko, Geologi Umum 1, Surabaya : UniversityPress IKIP Surabaya,
1977
Ibrahim Gunawan, Tektonik Lempeng, Bandung :Makalah Penataran IPBA
ITB Bandung, 1991
Karta Saputra, Tehnologi Konsewasi Tanah dan Air, Jakarta: PT Bina Aksara,
1985
Marbun MA, Kamus Geografi, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1982
Sumadi Sutrijat, Geografi 1, Jakarta : Depdikbud , 1999
Totok Gunawan dkk, Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganexa Exact,
2004
Wardiyatunoko, K. Geografi SMA , Jakarta : Erlangga, 2004.